Cacar merpati umum ditemui pada merpati muda, tapi terkadang juga menjangkiti merpati dewasa. Pengetahuan mengenai penyakit ini tentunya diperlukan bagi para pehobi merpati. Berikut sedikit pemaparannya.

Apa itu cacar merpati dan bagaimana cara penularannya?

Cacar/kutil merpati atau yang lebih dikenal dengan istilah patekan adalah penyakit pada burung merpati yang disebabkan oleh virus pigeonpox yang masuk ke dalam sub-golongan avipoxvirus. Ada dua jenis cacar merpati yang kemungkinan dikaitkan berdasarkan sumber penularannya. Jenis cacar merpati yang pertama cara penularannya yang paling umum terjadi adalah lewat gigitan nyamuk. Tanda yang jelas terlihat dari penyakit ini adalah munculnya luka pada bagian tubuh yang tidak terdapat bulu seperti kelopak mata, sekitar paruh dan terkadang di bagian tubuh lain dari merpati. Luka ini awalnya muncul sebagai papula (tonjolan padat) dan berangsur tumbuh menjadi kutil dan keropeng berwarna gelap. Kutil ini akan hilang dalam kurun waktu empat minggu masa infeksi. Cacar merpati jenis ini jarang mengancam jiwa. Jenis cacar merpati yang kedua ditularkan melalui droplet (aerosol) dan menginfeksi selaput lendir pada mulut, faring, laring, dan trakea pada merpati. Cacar ini sering dikategorikan sebagai cacar basah dikarenakan luka yang terbentuk pada selaput bersifat lembek dan busuk. Cacar jenis ini jauh lebih berbahaya. Merpati yang terinfeksi terlihat sangat sakit, berhenti makan, sulit bernafas, dan umumnya kehilangan banyak berat badan.

Terkadang terjadi infeksi campuran dimana terdapat keropeng pada kulit juga luka pada saluran pernafasan dan usus. Infeksi ini lebih umum terjadi pada merpati pos karena saat merpati disatukan dalam satu tempat mereka akan saling berkelahi yang menyebabkan penularan dapat terjadi lewat luka yang terbentuk dari hasil perkelahian.

Sumber lain menyebutkan bahwa virus ini ditularkan ke sesama merpati lewat air liur (saat mereka saling mematuk), lewat makanan dan air minum yang dikonsumsi bersama-sama atau lewat peralatan yang digunakan untuk memberi makan bayi merpati. Virus ini juga ditularkan lewat kontak dengan debu yang mengandung virus.

Penanganan dan pengobatan cacar merpati

Sayangnya virus yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh merpati tidak dapat dihilangkan. Langkah berikut merupakan cara pengobatan untuk menyembuhkan infeksi lanjutan, mempercepat penyembuhan luka dan meningkatkan imunitas merpati :

  • Isolasi merpati yang sakit untuk mencegah penularan. Siapkan kandang khusus yang bersih, serta sediakan makanan bernutrisi dan beri multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Pemberian multivitamin dapat dilakukan tiga kali dalam seminggu. Jika merpati sudah tidak mau makan, beri makanan yang lunak dibantu dengan pipet, dan siapkan air minum yang cukup yang diganti setiap hari. Perlu diingat untuk selalu menangani merpati yang sehat terlebih dahulu sebelum menangani merpati yang sakit. Selalu cuci tangan setelah menangani merpati yang sakit.
  • Bersihkan luka pada merpati dengan air hangat, usapkan luka dengan perlahan. Setelah kering berikan salep 88 untuk luka yang bengkak saja atau salep antibiotik kalmicetine untuk luka yang parah. Oleskan tipis-tipis saja pada luka. Oleskan salep secara rutin pada pagi dan sore hari sampai luka membaik. Pemberian salep ini ditujukan untuk membunuh bakteri dan jamur penyebab infeksi lanjutan dari penyakit cacar merpati. Jangan berikan salep ini pada luka di kelopak mata karena dapat mengiritasi mata. Kompres luka di bagian mata dengan air hangat, keringkan, lalu beri betadine atau minyak tawon. Jika luka terletak ada bagian tubuh yang rentan gesekan (kaki misalnya) setelah dibersihkan dan diberi obat, luka dapat diperban atau ditutup dengan hansaplast.
  • Mencabut, menyayat, atau membakar luka tidak dianjurkan terutama jika burung merpati sudah terlihat sangat payah/lemas yang menandakan daya tahan tubuhnya sudah sangat menurun. Ketiga langkah tersebut tidak akan menghilangkan virus yang menyerang. Untuk luka yang dicabut atau disayat akan menimbulkan luka baru sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Sebaiknya ketiga langkah tadi diganti dengan pemberian multivitamin karena pada dasarnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya asalkan daya tahan merpati kuat. Pemberian multivitamin selain dapat meningkatkan imunitas tubuh, pemberian vitamin A dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit.

Pencegahan penyakit cacar merpati

Mencegah penyakit cacar merpati atau patekan utamanya adalah dengan menjaga kebersihan untuk menghindari penularan, menghindari gigitan nyamuk, memberi makanan bernutrisi dan multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh dan melakukan vaksinasi pada merpati yang masih muda. Vaksinasi cacar pada merpati dapat dilakukan paling awal pada umur enam minggu.

Demikian sekelumit pemaparan tentang penyakit cacar merpati. Semoga informasi tersebut dapat membantu atau dipraktekkan jika merpati kesayangan kita terkena penyakit ini. Salam!

Sumber :
www.medpet.comwww.pigeon-aid.org.ukwww.petcoach.co, burungnya.com, www.dictio.id, www.jalaksuren.net