Istilah mengeketkan merpati sudah sangat familiar di antara para pehobi merpati jenis yang dimainkan seperti merpati tinggian atau balap (merpati player), karena dibutuhkan merpati giring dimana merpati jantan hinggap/menghampiri merpati betinanya. Giring, keket, atau mengeket pada merpati merupakan siklus alami dimana burung merpati jantan akan mengejar betina saat kawin dan akan bertelur, karenanya siklus giring dan bertelur selalu terjadi secara beriringan. Perlu diketahui bahwa merpati jangan sampai dipaksa untuk giring terus, karena terdapat waktu istirahat saat sang betina sedang bertelur. Jika terus dipaksakan maka giringnya akan menjadi tidak bagus atau bahkan burung akan rusak karena terjadi kelelahan otot.

Jika burung belum pernah giring atau giring pertama kali (giring perdana) dengan betina baru, maka burung perlu dijodohkan terlebih dahulu dengan betina yang cocok. Diperlukan teknik khusus untuk menjodohkan merpati. Setelah berjodoh, merpati akan mulai giring dan pada periode ini pun perlu perawatan khusus agar kualitas giring tetap bagus (giring keras), terutama saat masa perlombaan sehingga kans menjadi juara semakin besar.

Sebelum mengetahui teknik menjodohkan dan merawat kualitas giring, kita perlu memahami siklus giring pada merpati player terlebih dahulu.

Siklus Giring/Keket dan Bertelur

Siklus Giring/Keket dan Bertelur Merpati Player

Merpati player yang sudah berjodoh akan giring dan kawin. Saat sang betina sudah bertelur, maka waktu ini dinamakan waktu istirahat. Masa giring biasanya berlangsung selama seminggu, kemudian seminggu berikutnya adalah masa istirahat, begitu seterusnya.

Pada masa giring, tiga hari pertama adalah masa penyesuaian dan  empat hari setelahnya adalah waktu giring paling bagus sehingga merupakan waktu paling baik untuk merpati dimainkan. Di sore hari pada hari ketujuh biasanya betina sudah bertelur. Setelah bertelur, betina akan mengerami telur di minggu berikutnya (masa istirahat) hingga waktu cabut telur (telur diambil) di akhir minggu. Telur merpati yang dierami ini perlu diambil, agar merpati betina bisa siap lagi untuk dikawinkan pada minggu berikutnya untuk keperluan perlombaan. Ada saat dimana merpati betina telat bertelur. Cara mengakalinya adalah dengan menempatkan telur palsu atau telur merpati lain pada sarang sehingga memancing sang betina untuk bertelur.

Setelah memahami siklus giring dan bertelur merpati player, sekarang akan dijelaskan teknik menjodohkan merpati agar didapatkan merpati giring untuk keperluan lomba.

Teknik Menjodohkan Merpati

Perlu diperhatikan kesiapan burung merpati dan kandang yang diperlukan agar perjodohan merpati dapat berhasil dengan baik. Burung jantan yang siap dijodohkan (brancah atau beger) adalah berumur diatas 4 bulan (piyik lar sisa 5 kebawah). Cirinya adalah selalu bekur-bekur dan seperti mencari pasangan. Burung betina yang siap dijodohkan (Lenjeh) adalah berumur diatas 5 bulan (piyik lar sisa 4 kebawah). Cirinya adalah jika dibekuri oleh pejantan akan merunduk, kepala manggut-manggut, dan berjongkok seperti mau kawin. Untuk merpati yang sudah berjodoh dengan merpati lain, jika ingin diganti pasangannya maka harus dipisah terlebih dahulu dengan pasangan sebelumnya selama kurang lebih seminggu agar sang pejantan dan betina kembali siap dijodohkan.

Siapkan kandang yang luas (bisa berupa ‘kandang macan’ atau kerangkeng) dengan gupon di dalamnya sehingga merpati nyaman selama proses perjodohan. Sebaiknya hindari penggunaan kardus/besek karena sirkulasi udaranya tidak baik dan menyulitkan proses perawatan saat burung sudah giring nanti. Jika tidak memiliki kandang macan bisa menggunakan kandang yang lebih besar seperti kandang ayam.

Setelah merpati dan kandangnya telah siap, maka proses perjodohan bisa dimulai. Masukkan merpati ke dalam kandang (usahakan masukkan pejantan terlebih dahulu). Jika pejantan mulai bekur-bekur dan mengejar sang betina dan direspon dengan baik dengan merunduk serta mengangguk-angguk oleh sang betina, maka tandanya perjodohan akan berhasil. Agar hasilnya lebih baik, merpati dapat dimasukkan ke dalam gupon. Jika setelah dimasukkan ke dalam kandang salah satu merpati masih agresif atau menyerang berarti merpati belum siap jodoh. Sendirikan, umbar, atau pisah kandang terlebih dahulu sampai merpati kembali siap dijodohkan.

Jika sudah berjodoh perlu perawatan lebih lanjut agar muncul giringnya. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Setelah dijodohkan sebelumnya, pisahkan merpati pagi harinya sampai seharian sebelum dikawinkan kembali malam harinya
  2. Jemur merpati di pagi hari sampai jam 9 atau 10, mandikan seperlunya (jangan terlalu sering). Beri makan dan minum secukupnya saja, jangan terlalu kenyang
  3. Masukkan merpati ke dalam gupon kembali dan siapkan minum di dalamnya
  4. Keluarkan merpati di sore hari lalu beri makan sampai kenyang
  5. Malam harinya, tempatkan burung di kandang besar yang diberi lampu dan kawinkan dengan betinanya
  6. Ulangi langkah 1-5 sampai burung giring/keket. Merpati dapat diberi asupan jamu khusus merpati untuk menjaga staminanya, tapi jangan berikan berlebihan. Jika diberikan berlebihan dikhawatirkan merpati akan terlalu bersemangat sehingga dapat terjadi kelelahan otot

Merawat merpati giring

Merpati yang sudah giring perlu perawatan untuk menjaga agar kualitas giring tetap baik. Perawatannya pun harus tepat, jika tidak maka giringannya menjadi kurang semangat atau bahkan tidak giring lagi.

Langkah-langkah perawatannya adalah sebagai berikut :

  1. Jemur merpati jangan terlalu lama, jemur di pagi hari sampai jam 8.30 atau 9 saja. Merpati giring jangan dimandikan, cukup dilap kaki dan bulunya yang kotor. Beri makan dan minum secukupnya, jangan terlalu kenyang. Makanan yang diberi bisa berupa kacang atau jagung
  2. Masukkan kembali merpati ke dalam gupon. Siang atau sore boleh dikeluarkan untuk dimainkan/dilatih
  3. Setelah selesai dimainkan/dilatih, masukkan kembali ke kandang dan beri makan dan minum sampai kenyang
  4. Setelah malam, kawinkan merpati dengan betinanya. Bila perlu berikan jamu untuk mengembalikan stamina merpati setelah berlatih.
  5. Perlu diingat bahwa sebelum dimainkan merpati jangan sampai kawin, agar giringnya semangat saat dimainkan.

Yang paling penting dari perawatan merpati giring adalah jangan paksakan merpati giring sepanjang waktu. Kesalahan ini biasanya dilakukan olah para pemula. Semoga dengan penjelasan menyeluruh tentang giring merpati ini kita menjadi lebih tahu penanganan yang tepat untuk dapat menghasilkan merpati juara dengan giring yang keras. Silakan dipraktekkan dan semoga berhasil!

Sumber :
duniahobi.org