Mabung atau moulting adalah proses ganti bulu yang biasanya dialami berbagai jenis burung, termasuk merpati. Pada piyikan posisinya yaitu lar 8-4, sedangkan pada merpati dewasa yaitu lar 6- 4 sampai dengan lar 3-2. Waktu mabung biasanya sekitar 1-3 bulan, tergantung perawatan dan genetik merpati tersebut. Saat merpati mabung, merpati akan berada dalam kondisi yang lemah diakibatkan energinya terkuras untuk melakukan proses pergantian bulu. Untuk itu diperlukan perlakuan khusus terhadap merpati yang sedang mabung ini agar kondisi kesehatannya tetap terjaga. Sebelum membahasnya, terlebih dahulu akan dijelaskan faktor yang mempengaruhi dalam proses mabung, yaitu :

  1. Jaringan tempat bulu tumbuh

Keadaan folikel atau rongga di kulit tempat tumbuhnya bulu mempengaruhi bulu yang dihasilkan. Folikel yang sehat akan menghasilkan bulu yang sehat. Ada beberapa penyakit yang menyerang folikel sehingga menyebabkan bulu tumbuh abnormal. Penyakit tersebut yaitu skinmould, quillmites, dan kelainan herediter. Penyakit skinmould adalah penyakit kulit yang juga menyerang mata. Penyakit ini menyebabkan gatal sehingga burung menggaruknya secara berlebihan. Kulit yang digaruk menjadi rusak dan folikel kulit menjadi infeksi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan memandikan burung dengan cairab imaverol.

Quillmite adalah parasit yang menyerang duri bulu. Parasit ini menyebabkan bulu rusak dan duri bulu menjadi kosong dan berdarah. Pengobatan penyakit ini adalah dengan Ivomec, pembasmi kutu.

Polyfolliculitis adalah kelainan herediter yang paling umum, yaitu ditemukannya lebih dari satu bulu dalam satu folikel sehingga proses mabung menjadi abnormal. Hanya dengan proses bedah kelainan ini dapat diatasi.

  1. Hormon

Hormon reproduksi__Merpati betina mabung tidak bisa menghasilkan telur yang baik karena ovariumnya tidak aktif, sedangkan merpati jantan tidak dapat membuahi betina karena hormon seksnya turun. Untuk mengatasinya, saat awal mabung burung dapat diberikan hormon seks. Sedangkan mabung dapat diaktifkan dengan hormon progesteron.

Hormon tiroid__Hormon ini mempengaruhi pertumbuhan bulu. Kelebihan hormon ini menyebabkan bagian bawah bulu akan terlalu pesat perkembangannya, sedangkan apabila kekurangan hormon ini makan bagian bawah bulu akan botak.

Hormon stres__Saat burung stress, kelenjar adrenal akan menghasilkan hormon stres dan mencegah terjadinya mabung. Dalam bahan obat-obatan dalam bentuk kortikosteroid seperti prednison atau kortisol akan mengaktifkan hormon stres sehingga mabung akan tertunda dalam jangka waktu yang lama.

  1. Lingkungan

Lamanya waktu siang hari akan mempengaruhi berjalannya proses mabung, karena mabung akan mulai berlangsung saat siang hari menjadi pendek. Semakin awal gelap maka semakin cepat mabung berlangsung.

 

Perlakuan terhadap merpati mabung

Terdapat dua tahapan untuk menangani merpati mabung, saat burung mabung dan setelah burung mabung, yaitu :

  1. Saat merpati mabung, nutrisinya perlu ditingkatkan. Pemberian vitamin A saat awal mabung dilakukan agar mantel bulunya bagus. Protein dan asam amino juga diperlukan untuk tumbuhnya bulu. Minyak ikan, vit. B kompleks, vit. E, kalk juga perlu diberikan. Obat cacing pantang diberikan saat merpati mabung, karena dapat merusak proses mabung. Saat mabung, burung sesekali perlu diumbar agar ototnya tidak kaku. Kalau sedang mengeram, sebarkan Jerami untuk menjadi sarang. Biarkan merpati mengeram lama (2 minggu lebih) agar otot kendur dan bulu bisa lepas sempurna. Ganti telur dengan telur palsu agar tidak kecolongan (telur menetas). Jika burung sudah stabil tidak perlu melolohkan anakan, ngeram lama saja sampai tuntas. Jika belum stabil telur bisa ditetaskan atau loloh satu anakan saja cukup.
  2. Setelah mabung, burung harus dilatih ulang, karena burung yang habis mabung, ototnya akan menjadi kaku. Tapi harus diingat burung jangan langsung digojlok agar ototnya tidak keram. Burung bisa dilatih dalam jarak dekat saja untuk memulihkan kondisi ototnya. Jangan sampai menambah jarak lepas dahulu walaupun burung sudah terlihat bersemangat.

Ada perbedaan perlakuan untuk burung yang pertama mabung dan burung yang mabung kedua atau berikutnya. Merpati yang baru pertama mabung saat mabung sebaiknya dilolohkan sekitar 2 minggu untuk pembentukan karakter dan saat dilatih kembali kondisinya stabil.  Merpati dapat dibuatkan jamu dari kerang yang diblender bersama kacang hijau dan telur bebek, setelah setengah kering dibulatkan sebesar butiran jagung. Pemberian jamu seminggu lima kali selama merpati mabung. Tujuan diberikannya jamu adalah menghaluskan bulu yang tumbuh kembali, mempercepat proses mabung, dan mencegah kondisi burung drop.

Perlakuan untuk merpati yang mabung kedua dan seterusnya yaitu burung sudah tidak perlu dilolohkan lagi, kita hanya perlu melakukan cabut telur (maksimal 10 hari), karena apabila sampai 14 hari burung akan mengeluarkan susu di temboloknya sehingga menyulitkan burung tersebut untuk dilatih. Merpati juga dapat diberikan jamu yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya. Burung yang dilatih kembali ditunggu sampai lar kurang 2-3, tapi perlu dilihat dulu apabila bulu ketiaknya sudah rapi baru burung dapat dilatih kembali. Cara melatihnya harus pelan-pelan seperti telah dijelaskan sebelumnya.

Demikian sekilas penjelasan mengenai merpati mabung dan bagaimana cara perawatannya. Semoga bermanfaat, salam!

Sumber :
www.hewanpeliharaan.org, bahasmerpati.blogspot.comduniahobi.org