Bagi para pehobi merpati terutama merpati tinggian seringkali mengalami kejadian menabraknya merpati disebabkan mereka terlambat mengerem saat mendarat. Kejadian lainnya bisa juga dikarenakan merpati terbang terlalu sore sehingga daya penglihatannya berkurang dan akhirnya menabrak suatu rintangan seperti pepohonan, kabel listrik, bangunan tinggi, dan lainnya. Merpati yang mengalami kejadian tabrakan bisa mengakibatkan luka ringan hingga kematian. Kejadian merpati menabrak saat lomba tentu saja tidak bisa dihindari, tapi untuk hal lainnya seperti menghindari rintangan dan pengaturan waktu pelepasan merpati untuk terbang bisa diakali agar tidak terjadi tabrakan.

Jika tidak ingin merpati kita mengalami kejadian tabrakan, pastikan lepas merpati di daerah yang luas dengan sedikit rintangan pada wilayah terbangnya. Melepas merpati di gang-gang sempit perumahan akan meningkatkan kemungkinan merpati menabrak sesuatu, apalagi jika sedang dilatih untuk terbang dengan kecepatan tinggi. Bahaya lain melepas merpati di gang perumahan sempit biasanya meningkatkan kemungkinan merpati tersengat listrik karena menabrak kabel listrik yang biasanya bersewileran di daerah perumahan, terutama perumahan padat. Kita juga harus berhati-hati jika mengumbar merpati di sore hari. Pastikan waktu mengumbar tidak terlalu sore karena jika hari sudah mulai gelap, merpati akan kesulitan untuk menemukan jalan pulang dan kemungkinan ia akan menabrak sesuatu karena matanya kesulitan untuk melihat.

Jika kita melihat langsung kejadian saat menabraknya merpati tentu akan lebih mudah menanganinya. Lain halnya jika kita tidak melihat langsung, diperlukan observasi terlebih dahulu untuk memastikan merpati kita mengalami tabrakan. Merpati yang mengalami kejadian tabrakan biasanya ia akan terlihat lemas karena kesakitan. Jalannya terlihat payah karena ia mengalami luka di bagian tubuhnya. Biasanya bagian tubuh yang paling rentan terluka adalah bagian dada, leher, dan sayap. Bagian-bagian tersebut bisa mengalami luka memar, berdarah, atau patah. Untuk memastikan merpati telah menabrak sesuatu, kita harus memeriksa apakah terdapat memar atau luka terbuka pada bagian-bagian tubuh tersebut. Selain itu, raba dengan perlahan apakah terdapat tulang yang patah. Jangan sekali-kali menggerakkan atau memutar-mutar tubuh merpati saat mengeceknya karena bisa menyebabkan patahnya tulang semakin parah dan merpati akan semakin kesakitan dan memberontak. Usahakan merpati agar tetap tenang.

Jika sudah dipastikan keberadaan dan letak lukanya, kita bisa melakukan penanganan lebih lanjut. Cabut bulu merpati di bagian yang terdapat luka sehingga kita lebih mudah untuk melakukan pengobatan. Bersihkan luka yang berdarah dan beri betadine. Kompres air dingin untuk luka memar. Untuk luka patah kita bisa sangga tulangnya dengan batang serai. Geprek terlebih dahulu agar sari dari serai tersebut keluar. Selain untuk menyangga, sari dari serai akan mempercepat penyembuhan. Merpati yang sehabis menabrak akan lemas dan syok. Setelah diobati, beri minum dan makanan secukupnya untuk mengembalikan staminanya. Untuk pengobatan dalam, merpati bisa diberi Super Tetra untuk mencegah infeksi dan ramuan cina Tie Ta Wan. Beri ramuan ini dalam bentuk bulatan kecil seukuran jagung. Berikan sebanyak dua-tiga butir.

Perawatan merpati sehabis menabrak akan memerlukan waktu sekitar 5-7 hari tergantung tingkat keparahannya. Jika terdapat luka patah tulang akan lebih lama lagi masa penyembuhannya. Untuk itu, perlu kesabaran untuk menunggu sampai merpati kembali bisa terbang dengan normal. Khusus untuk merpati yang mengalami patah tulang jangan diumbar terlebiih dahulu sampai keadaan tulangnya kembali pulih. Cukup pijat-pijat tubuhnya setiap hari agar ototnya tidak kaku. Jika keadaannya sudah cukup pulih baru bisa kembali diumbar dan dilatih secara bertahap.

Demikian ulasan mengenai cara pengobatan merpati yang luka tabrakan. Semoga bermanfaat dan dapat dipraktekkan jika merpati kita mengalami kejadian tersebut. Salam!

Sumber :
burungnya.com